5 Amalan Sunnah Di Bulan Suci Ramadhan, Menambah Pahala Untuk Sempurnakan Ibadah Puasa

5 Amalan Sunnah Di Bulan Suci Ramadhan, Menambah Pahala Untuk Sempurnakan Ibadah Puasa

  • Admin
  • Mar 24, 2022

Pertimbangkan beberapa amalan Sunnah di bulan setelah Ramadhan.

Diantaranya adalah shalat tarawih hingga tadarus Al-Qur’an.

Bulan Ramadhan akan segera tiba. Umat ​​Islam akan menunaikan kewajiban puasa selama satu bulan.

Ada banyak keistimewaan bulan Ramadhan seperti shalat tarawih dan malam Lailatul Qadar.

Bagi umat Islam, mempraktekkan kultus Sunnah lainnya dapat dihargai selain puasa wajib.

Jadi ibadah sunnah ini tidak hanya bisa melengkapi ibadah wajib puasa Ramadhan, tapi juga mendekatkan Anda kepada Allah SWT.

Berikut ini beberapa amalan sunnah bulan ramadhan, dikutip dari Gramedia.

1. Salat Tarawih

Salat tarawih adalah ibadah salat malam yang hanya dilakukan ketika bulan Ramadhan saja.

Tsa’labah bin Abdil Malik Al-Quradzi pernah bercerita:

Suatu malam di bulan Ramadhan, Rasulullah SAW keluar rumah, lalu menyaksikan orang-orang tengah melaksanakan salat di ujung masjid.

Kemudian, Beliau bertanya, “Sedang apa mereka?”

Seseorang lalu menjawab, “Ya Rasulullah, mereka itu orang-orang yang belum banyak menghafalkan Al-Quran, sedangkan Ubay bin Ka’ab, seorang Qari, maka mereka salat dan bermakmum kepadanya.”

Rasulullah SAW kemudian menanggapi, “Sungguh, mereka telah berbuat kebajikan.”

Salat Tarawih ini lebih baik dilakukan di masjid atau tempat yang suci.

2. Salat Fardhu Berjamaah

Selain salat tarawih, pelaksanaan salat fardhu secara berjamaah juga akan mendapat pahala berlipat di bulan ramadhan.

Hal itu telah disabdakan oleh Rasulullah SAW, yang berbunyi:

“Segala amal kebajikan anak Adam di bulan Ramadhan dilipatgandakan pahalanya dengan 10 hingga 700 kali lipat.” (HR. Muslim)

Amalan dalam salat jamaah ini lebih utama dilakukan, jika dibandingkan dengan salat sendirian.

Semakin banyak makmumnya (peserta salat), maka keutamaannya akan semakin dilipatgandakan pula. Sebagaimana yang telah dikatakan oleh Rasulullah SAW, yang berbunyi:

“Salat berjamaah lebih utama dibandingkan salat sendirian dengan 27 kali derajat” (HR Bukhari dan Muslim)

Perlu diketahui, untuk menjadi seorang imam haruslah seseorang yang fasih dalam bacaan Al-Quran, lebih tua umurnya, lebih banyak hafalan surat Al-Quran, dan mengetahui sunnah Nabi.

3. Tadarus Al Quran

Kegiatan membaca Al-Quran di bulan ramadhan secara bersama-sama atau sendiri juga merupakan amalan sunnah yang dianjurkan pada bulan ramadhan.

Hal ini dikarenakan bulan Ramadhan adalah waktu yang penuh dengan keberkahan, maka kita wajib membaca Al-Quran sesuai dengan firman Allah:

“…Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran…” (QS. Al-Baqarah: 185)

Sebelum membaca Al-Quran, seorang muslim harus melakukannya dengan hati yang ikhlas dan niat karena Allah Lillahi Ta’ala.

Ia juga harus dalam keadaan suci dari hadas kecil maupun besar dan membaca di tempat yang bersih.

Sebelum membaca Al-Quran dianjurkan membaca ta’awudz, yaitu doa meminta perlindungan kepada Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk pada awal membawa Al-Quran.

Kemudian, membaca Al-Quran dengan tartil dan secara perlahan-lahan saja.

4. I’tikaf

I’tikaf secara bahasa berarti ‘bertempat tinggal’.

Sehingga, i’tikaf dapat dikatakan sebagai ibadah yang dilakukan di tempat seperti masjid dengan tujuan yang baik, misalnya berdzikir, salat, hingga membaca Al-Quran.

Melaksanakan i’tikaf saat bulan ramadhan dapat meningkatkan rasa disiplin untuk salat berjamaah di masjid.

Secara tidak langsung, i’tikaf dapat membantu dan memudahkan kita untuk berada di shaf pertama ketika hendak salat berjamaah.

5. Sedekah

Sedekah adalah memberikan bantuan secara lahir dan batin kepada orang-orang yang membutuhkan.

Ibadah ini dapat dilakukan oleh siapapun dan dalam bentuk apapun.

Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai amalan sedekah, yakni:

“Setiap anggota tubuh manusia memiliki keharusan sedekah pada setiap harinya. Yaitu seperti mendamaikan dua orang yang berselisih adalah sedekah. Menolong orang yang naik kendaraan atau menolong mengangkatkan barangnya ke atas kendaraan, itu juga termasuk sedekah. Ucapan atau tutur kata yang baik adalah sedekah. Setiap langkah yang kamu ayunkan untuk menunaikan sholat adalah sedekah. Menyingkirkan sesuatu yang membahayakan di jalanan umum adalah sedekah.” (HR Muslim).

Sehingga, pada bulan ramadhan, sekedah dianjurkan untuk memberi kepada fakir miskin.

Diriwayatkan oleh at-Tarmidzi dari Anas, bahwa Rasulullah bersabda “Seutama-utamanya sedekah adalah sedekah di bulan Ramadhan.”

Bacaan doa niat puasa dan berbuka puasa, dikutip dari Gramedia:

Doa Niat Puasa

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghodin ‘an adaa’i fardhi syahri romadhoona haadzihis sanati lillahi ta’ala

Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta’ala.

Doa Buka Puasa

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin

Artinya: Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *