Bacaan Niat Puasa Ganti Ramadhan Dan Cara Membayar Utang Puasa

Bacaan Niat Puasa Ganti Ramadhan Dan Cara Membayar Utang Puasa

  • Admin
  • Mar 14, 2022

Berikut ini adalah bacaan niat puasa pengganti Ramadhan, atau yang disebut dengan Qadha Ramadhan.

Namun, bagaimana jika kita lupa jumlah hutang saat puasa Ramadhan?

Tinggal menghitung hari, Ramadhan 1443/2022 tiba.

Sebelum memasuki bulan Ramadhan, lebih baik membayar utang puasa dengan menunaikan puasa qadha atau membayar fidyah.

Ada beberapa golongan orang yang harus membayar hutang puasanya ketika tidak bisa berpuasa di bulan Ramadhan.

Adapun ketentuan yang menghalangi puasa Ramadhan, yaitu sakit, perjalanan jauh, haid, dan nifas.

Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Shidiq, mengatakan menunaikan puasa dalam syariat Islam dikenal dengan istilah qadha.

“Sebenarnya ini terjadi pada orang yang mau berpuasa, tapi ada kendala tertentu,” kata Shidiq seperti dikutip YouTube.

Misalnya, seseorang sedang dalam perjalanan jauh atau dalam keadaan sakit.

Bisa juga orang yang mampu berpuasa tetapi dilarang, yaitu wanita yang sedang haid atau nifas.

Ia menambahkan, orang dengan hambatan seperti itu wajib membayar utang puasanya di hari lain.

“Dalam Al-Qur’an, orang-orang ini mendapat keringanan karena tidak berpuasa, tetapi diwajibkan melaksanakan qadha di hari lain,” kata Shidiq.

Jika tetap tidak mau membayar seperti orang sakit kronis, maka wajib membayar fidyah bagi fakir miskin.

Lalu, apa niat puasa qadha?

Berikut bacaan niat puasa qadha dan doa berbuka puasa:

Niat Puasa Qadha

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:

“Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”

Doa Buka Puasa

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.

Artinya :

Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.

Bisa juga dengan bacaan doa buka puasa berikut:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruqu, wa tsabatal ajru, insyaallah.

Artinya:

“Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah, serta pahala telah tetap, insya Allah.”

Lalu bagaimana jika kita lupa jumlah hutang puasa Ramadhan?

Dr Aris Widodo, akademisi Muslim dari IAIN Surakarta, menjelaskan bahwa setiap utang harus dicatat.

Ini merupakan langkah antisipatif jika di kemudian hari seseorang melupakan hutangnya, maka dia bisa melihat catatannya.

Hal ini sesuai dengan Surat al-Baqarah ayat 282 yang berbunyi, “Hai orang-orang yang beriman! Jika kamu berhutang pada waktu tertentu, maka tulislah.”

Namun, jika kita tidak mencatat hutang dan lupa jumlahnya, maka kita bisa mengambil jumlah yang lebih besar.

Dalam hal ini anda bisa merujuk pada Hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika ada di antara kalian yang lupa atau ragu dengan shalatnya, maka hendaknya ia menghilangkan keraguan itu dan mengambil keyakinan. “

Dalam hal puasa, dimungkinkan untuk mengambil lebih banyak beban, misalnya meragukan puasa tujuh atau delapan hari, dianjurkan delapan hari.

“Karena kita akan merasa yakin dengan itu, kita tutup tujuh dan percaya pada delapan,” kata Aris.

Hal ini juga sesuai dengan kutipan hadits, “Da ‘maa yuribuuka ila maa laa yuribuka” yang artinya Tinggalkan hal-hal yang meragukanmu.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *