Hikmah dari Kisah Nabi Nuh yang Dapat Diambil Pelajarannya

Hikmah dari Kisah Nabi Nuh yang Dapat Diambil Pelajarannya

  • Admin
  • Mar 09, 2022

Dari banyaknya Nabi yang Allah utus ke dunia, nabi yang wajib diketahui ada 25. Seperti yang sudah banyak dihafalkan dan dipelajari semasa sekolah, nabi di urutan ketiga adalah Nabi Nuh AS. Banyak hikmah dari kisah Nabi Nuh yang dapat dipetik dan dijadikan pelajaran umat manusia setelahnya.

Memiliki usia yang panjang, perjuangan Nabi Nuh sangat berat dengan banyaknya rintangan. Sebab kegigihannya dalam menyiarkan agama Islam tersebut, Nabi Nuh memperoleh gelar Ulul Azmi dari Allah seperti yang dijelaskan dalam surat As-Syura ayat 13. Di bawah ini uraian kisah dan hikmah perjalanan Nabi Nuh yang bisa disimak.

Perjuangan Nabi Nuh AS dalam Mengajak Umat Menuju Jalan yang Benar

Dakwah Nabi Nuh sungguh berat ketika banyak kaum yang mencela dan menghinanya karena tidak memiliki kesamaan dalam menyembah berhala. Bahkan Nabi Nuh kerap kali diremehkan karena dianggap memberikan ajaran yang sesat. Yang lebih menyakitkan lagi, istrinya dan Kan’an, salah satu putra Nabi Nuh tidak mempercayai dan ikut menentang dirinya.

Hanya beberapa umat yang mengakui kenabian Nuh dan keesaan Allah kemudian beriman. Mereka adalah warga miskin dan dari golongan dhuafa. Golongan raja dan para pembesar menolak keras ajaran Nabi Nuh bahkan suatu ketika pernah hampir mengusir kaum miskin yang sudah beriman tersebut.

Hari demi hari Nabi Nuh lewati bahkan hingga ratusan tahun. Kaum pembangkang tersebut tetap tidak beriman dan malah bersengaja melakukan perlawanan terhadap Nabi. Umatnya hanya berjumlah 80an dari tahun-tahun dakwah yang Nabi lewati. Nabi yang bersedih meminta Allah memberikan azab sebab jika dibiarkan, khawatir anak cucunya pun akan menjadi seperti mereka.

Doa Nabi Nuh pun dikabulkan oleh Allah dan beliau diperintahkan membuat kapal besar sebelum azab turun. Singkat cerita, banjir bah datang dan merendam Gurun Sahara. Nabi dan umatnya yang sudah di atas kapal raksasa mulai berlayar beserta hewan yang diangkut berdasarkan perintah Allah karena semua yang tidak naik ke atas kapal akan Allah binasakan.

Ketika berlayar, Nabi menemukan anaknya, Kan’an dan memanggilnya untuk naik bersama. Kan’an yang durhaka menolak dan berkata akan menaiki gunung. Padahal, gunung pun akan terendam sehingga Kan’an mati tenggelam bersama umat yang ingkar tersebut. Banjir surut beberapa minggu kemudian dan mereka yang naik kapal melanjutkan hidup dalam ketakwaan.

Hikmah yang Dapat diambil dari Kisah dan Perjuangan Nabi Nuh

Berdasarkan cerita di atas, hikmah dari kisah Nabi Nuh yang bisa direnungkan adalah Allahlah yang bisa menolong manusia dari segala hal yang menimpa. Pikiran manusia yang merasa bisa segalanya kadangkala membuatnya angkuh dan merasa tidak memerlukan Allah. Kisah Kan’an yang berpikir dapat selamat jika mendaki gunung merupakan salah satu bentuk keangkuhannya terhadap pertolongan Allah.

Pada sisi lain, kaum lemah dan miskin yang beriman tetap yakin akan kebesaran Allah meski mereka diolok-olok oleh golongan atas yang justru membangkang pada-Nya. Kaum Nabi Nuh tidak menjadi musyrik meskipun tidak memiliki harta. Pada akhirnya, bukanlah harta yang dapat menolong melainkan ketakwaan diri kepada Yang Maha Esa.

Para pembangkang yang menganggap dirinya benar, pada akhirnya tidak terselamatkan ketika azab banjir besar datang. Harta yang mereka kumpulkan tidak dapat menolongnya bahkan ikut tenggelam. Meski memiliki hubungan keluarga seperti istri Nabi Nuh, semua tidak ada gunanya selama tidak beriman kepada Allah.

Apakah orang-orang tersebut kerabat atau saudara dekat, jika tidak sama-sama mendekatkan diri kepada Allah, Allah hanya akan menolong yang dihatinya ada rasa takut kepada Allah. Hikmah dari kisah Nabi Nuh dalam cerita di atas harus selalu menjadi pengingat akan kebesaran Allah dan semakin mendekatkan diri pada Tuhan Semesta Alam.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *