Siapa yang tidak mengetahui kisah nabi adam dan hawa? Tentunya sangat tidak mungkin bukan, kisah ini begitu terkenal hingga semua orang di dunia mengetahuinya.
Nabi Adam AS adalah makhluk ciptaan Allah SWT pertama dari golongan manusia. Allah Menciptakan manusia di muka bumi agar dapat menjadi seorang khalifah yang memimpin di muka bumi.
Tertera secara lengkap Surat Al-Baqarah ayat 30 yang menjelaskan penciptaan manusia. Ayat tersebut mengatakan bahwa Allah SWT menciptakan manusia sebagai seorang khalifah yang akan memimpin di bumi. Untuk lebih jelasnya, silakan simak penjelasan di bawah ini:
1. Kisah Penciptaan Nabi Adam AS yang Menjadi Manusia Pertama
Tertera secara jelas proses penciptaan golongan manusia yang tertuang dalam Surat Al-Baqarah ayat 30. Ketika hal itu semua terjadi para malaikat mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk mencari tanah di bumi. Semua malaikat mencarinya, hanya Malaikat Izrail yang berhasil menjalankan perintah tersebut dan membawa ke hadapan Allah SWT.
Allah SWT menciptakan seorang manusia yang berasal dari tanah, Manusia itu diberikan segalanya mulai tubuh, akal, nafsu, serta pikiran, ruh pun ditiupkan hingga hiduplah seorang manusia yang bernama Nabi Adam AS.Tentunya, Nabi Adam AS menjadi manusia pertama di muka bumi ini. Saat tersebut Nabi Adam hidup dengan tenang di Surga.
2. Iblis yang Sombong dan Malaikat yang Baik Hati
Ketika Nabi Adam AS telah diciptakan Allah SWT, maka dari itu Allah SWT memberikan suatu perintah penghormatan terhadap Nabi Adam AS.
Seakan kembali kedalam sifat awal terbentuk di mana malaikat terbentuk dari cahaya sehingga malaikat selalu patuh pada perintah Allah SWT. Saat ini pun malaikat tetap menuruti permintaan Allah SWT untuk bersujud kepada Nabi Muhammad SAW.
Berbeda kondisinya yang dimiliki oleh Jin dimana ia menentangnya, seakan menyesuaikan awal penciptaannya yaitu api. Jin tetap tidak mau untuk mengikuti perintah Allah SWT, hal ini disebabkan iblis merasa paling baik dibandingkan lainnya.
Mendengar hal itu semua Allah SWT murka dan mengeluarkan iblis dari surga. Saat itu pula iblis berjanji untuk bisa menyesatkan Nabi Adam dan keturunannya untuk masuk ke dalam jalan yang sesat.
3. Terciptanya Hawa Sebagai Teman Hidup Adam
Sebuah kehidupan yang indah dari surga, apapun yang diinginkannya dapat terpenuhi dengan begitu mudahnya. Sayangnya, Adam merasakan rasa sepi yang sangat hebatnya, ia membutuhkan seorang teman seperti halnya golongan makhluk yang ada di dalam surga ini. Pada akhirnya Allah SWT menciptakan teman hidup untuk Nabi Adam AS.
Ketika Hawa diciptakan itu berada di posisi saat Adam sedang tidur terlelap begitu dalamnya. Tibalah keesokan pagi menyapa dan Adam langsung dihadapkan dengan kemunculan dari Hawa. Adam dan Hawa diizinkan dengan bebas untuk bertempat tinggal di surga.
Semua hal dapat dirasakan begitu mudahnya bagi Adam dan Hawa, namun terdapat larangan untuk mendekati pohon khuldi. Hal ini pun diikuti oleh Adam dan Hawa secara patuh dan tak pernah mendekati pohon tersebut.
4. Pada Akhirnya Larangan Tersebut Dilanggar
Berdasarkan sumpah jin yang telah diucapkan sebelumnya, tentunya jin memulai untuk melancarkan aksinya dalam menyesatkan Adam dan Hawa melalui bisikan-bisikan jahat. Jin membujuk rayu Adam dan Hawa untuk mendekati pohon khuldi tersebut. Sekian lama bisikan telah ditolak Adam maupun Hawa.
Sampailah ia termakan bisikan jahat tersebut dan berakhir melanggar dari larangan Allah SWT. Tak ayal terbukalah seluruh aurat dari Adam dan Hawa, diliputi rasa bersalah yang begitu besar serta kebingungan menutupi tubuhnya. Pada akhirnya ia memilih dedaunan dari surga untuk menutupi seluruh tubuhnya.
5. Hukuman Adam dan Hawa
Segera Adam dan Hawa meminta maaf kepada Allah SWT atas segala perbuatannya. Permintaan maaf serta pertobatannya diterima Allah SWT, kendati demikian Allah SWT memilih untuk memberikan hukuman kepada Adam dan Hawa untuk turun ke bumi. Sesuai dengan tujuan dari penciptaan Nabi Adam AS sebelumnya.
Inilah sebuah kisah nabi adam dan hawa yang begitu menakjubkan. Begitu hebatnya kuasa yang Allah SWT memiliki, begitu besarnya hingga jika dinalar menggunakan logika tidak akan pernah tercerna dengan benar. Seakan sesuatu yang tidak mungkin menjadi hal yang mungkin bagi Allah SWT.
Tak akan pernah tercerna oleh logika semua hal tersebut, semua kembali ke dalam keyakinan dan kepercayaan masing. Itulah kuasa Allah SWT yang menciptakan bumi, manusia, dan alam semesta ini.