Berikut beberapa fakta penipuan investasi DNA Pro yang memikat artis Ivan Gunawan, Rizky Billar hingga Billy Syahputra.
Setelah investasi penipuan Binomo dan Quotex, investasi penipuan lain telah muncul: DNA Pro.
Firma Hukum LQ Indonesia juga melaporkan sekitar 56 orang dari PT DNA Pro ke Bareskrim Polri.
YouTube Cumicumi, dikutip dari Minggu (4 Maret 2022), firma hukum LQ Indonesia Juda Sihotang telah mengajukan beberapa bukti yang relevan.
“Hari ini kami langsung melaporkan dan mengikuti laporan yang dikeluarkan oleh pengacara lain.”
“Jadi kita tinggal mengikuti apa yang dilakukan penyidik.”
“Berkas segera kami serahkan dan mengidentifikasi semua berkas dengan barang bukti, ” jelasnya.
Selain itu, Yudas menyerahkan nomor rekening DNA Pro Leader.
“Mulai dari founder, co-founder, dan leader, saya serahkan semua nomor rekening dan langsung diblokir semua.”
“Tapi kalau nomor tukar diblokir, uangnya habis, hilang.”
“Jadi mungkin penyelenggara yang mencucinya” tambah Juda.
Yudas juga menjelaskan, jumlah orang yang dilaporkan sekitar 56 orang.
Dia berkata, “Sekitar 56 orang termasuk pendiri PTDNA, komisaris, direktur pendiri, CEO, pendiri, salah satu pendiri, pemimpin, CEO, dan tim nirlaba dilaporkan.”
Kerugian korban untuk memancing korban
Dalam kasus ini, Juda juga mengatakan korban kini berjumlah 242 orang, dengan kerugian mencapai Rp. 73 miliar.
Diketahui bahwa para anggota bergabung pada bulan April tahun lalu.
“Kami menerima surat kuasa dari 242 orang yang mengalami kerugian di atas Rp 73 miliar.”
Judah mengatakan “anggota bergabung antara April 2021 dan 27 Januari 2022”.
Kemudian Juda memaparkan skema DNA Pro yang berhasil memberikan umpan kepada para korban.
Korban dapat menarik simpanan mereka kapan saja tanpa batasan.
“Jadi rencana mereka mengusulkan untuk berinvestasi dalam robot perdagangan yang menyediakan umpan.”
“Setoran dapat ditarik segera tanpa batasan.”
“Klien kami tertarik untuk menawarkan investasi”, jelasnya.
Namun, pada 28 Januari 2022, kantor DNA Pro di Jakarta Barat disegel oleh polisi.
Akibatnya, anggota tidak akan bisa menarik dana lagi.
“Tetapi beberapa pelanggan sudah mendapat manfaat dari investasi itu.”
“Tapi tanggal 28 Januari kantor DNA disegel dan sampai sekarang belum bisa ditarik lagi”, kata Juda.
Ingin melihat Anda di media sosial, termasuk dukungan dari Ivan Gunawan
Saat itu, Yuda Shihotang mengatakan bahwa para anggota tergoda untuk melihatnya di media sosial.
Salah satunya juga melihat dukungan Ivan Gunawan.
Meski demikian, Yudas menegaskan bahwa Ivan tidak dilaporkan dalam kasus ini.
“Jika Anda melihat postingan Instagram Anda, ada juga Instagram Stories dari Marketplace.”
“Faktanya mendapat banyak dukungan dari artis dan pemain sepak bola juga.”
“Salah satunya Ivan Gunawan, yang mendukung DNA ini. Tidak, kami tidak melaporkan” tambahnya.
Menurut Juda, para anggota tergiur dengan dukungan Ivan untuk grup anggota.
“Saya melihat video berputar di grup kami, dan anggota yang paling saya tonton adalah Ivan Gunawan, DNA-nya mulus, DNA-nya mulus.”
“Untuk membantu para anggota ini menjadi semakin tertarik untuk memberikan investasi tambahan pada DNA mereka”, katanya.
Ivan Gunawan, Rizky Billar dan Billy Syahputra tidak mengetahui kejahatan ini.
Juda Sihotang mengira Ivan Gunawan, Rizky Billar dan Billy Syahputra hanya sebatas endorse dan tidak tahu apa-apa tentang kejahatan ini.
“Dia (Ivan Gunawan) mungkin sudah disetujui.”
“Kalau Billy Shaputra, saya tidak tahu informasinya hanya dengan melihatnya”
“Mereka bekerja. Mereka tidak tahu itu kejahatan karena mereka disetujui,” kata Juda.
Sementara itu, Rizuki Villa dan istrinya, Resti Kejora, kedapatan memegang setumpuk uang dan berpose untuk foto bersama salah satu pendirinya.
“Co-founder ini berfoto bersama Rizky Billar. Ya, di DNA yang saya lihat, dia berfoto bersama penyelenggara dan setumpuk uang.”
“Rizky Billar dan Lesti, ya, gambar, video, semuanya.”
Shihotang menyimpulkan, “Jadi, tanpa mengatakan apa-apa, dilaporkan bahwa hanya ada satu foto dan satu koper dengan salah satu pendiri.”
Juda Sihotang mengapresiasi beberapa artis ini bisa dipanggil sebagai saksi.
Firma Hukum LQ Indonesia juga memutuskan untuk memilih klausul yang paling sulit, seperti Pasal 3, 4 dan 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).