Kisah Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail Singkat, Inspirasi Kasih Sayang Keluarga dan Tuhan

Kisah Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail Singkat, Inspirasi Kasih Sayang Keluarga dan Tuhan

  • Admin
  • Feb 13, 2022

Nabi Ibrahim merupakan utusan Allah yang memiliki gelar ulul azmi. Beliau dianugerahi putra yang juga seorang Nabi, bernama Ismail. Kisah keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail singkat ini adalah salah satu yang banyak diingat karena sangat penuh mukjizat dimana Nabi Ismail nyaris disembelih. Kisahnya menampilkan kekuatan sifat mengasihi antara orang tua kepada anaknya serta pada Allah. Inilah beberapa sifat teladan yang dapat diamalkan di kehidupan sehari-hari:

1. Kepandaian untuk Memanfaatkan Akal Pikiran

Manusia merupakan makhluk hidup yang dianugerahi akal pikiran. Melalui akal tersebut, manusia dapat memilih ingin menggunakannya untuk berbuat kebaikan atau keburukan. Nabi Ibrahim merupakan sosok yang sangat pandai dalam menggunakan akal pikiran.

Beliau suka belajar dan hingga menyadari bahwa Allah adalah satu-satunya pencipta yang maha berkehendak. Sikap ini diturunkan pada anaknya, Nabi Ismail yang menggunakan kecerdasannya dalam mengatasi permasalahan yang menimpa dirinya serta ayahnya.

2. Kesabaran dan Keikhlasan

Nabi Ibrahim dikenal dengan kepribadiannya yang penyabar. Bukan hanya ketika berhadapan dengan manusia lainnya, namun juga saat menghadapi cobaan yang menimpa. Contohnya adalah ketika menghadapi kaum Raja Namrud yang menolak ajaran Islam dan memilih menyembah berhala. Beliau tidak mengeluarkan perkataan kasar atau nada yang berapi-api, namun tetap tenang.

Kesabaran Nabi Ibrahim juga terlihat saat mengalami kesulitan memiliki keturunan. Suatu hari, di usianya yang hampir menginjak satu abad beliau dianugerahi seorang putra oleh Allah yaitu Nabi Ismail.

Momen paling krusial dalam kisah teladan Nabi Ibrahim dan Ismail singkat adalah saat Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk menyembelih putranya. Beliau tetap ikhlas dan percaya bahwa anaknya akan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah, meski harus berpisah dengannya di dunia.

3. Berserah Diri Kepada Sang Pencipta

Dalam kisah keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail singkat, keduanya digambarkan sebagai sosok yang senantiasa berserah diri pada Allah. Hal ini terlihat dari rasa percaya yang amat besar kepada Allah. Saat Nabi Ibrahim berdakwah dan kerap kali dihina atau tidak digubris oleh kaum Raja Namrud, beliau tetap berserah pada Allah dan memohon akan kemudahan.

Cobaan terbesar yang menjadi contoh sikap berserah diri adalah saat Nabi Ismail akan disembelih. Berkat rasa percaya dari ayah dan anak tersebut, akhirnya Nabi Ismail diganti oleh Allah dengan kambing.

4. Budi Pekerti dalam Menjalani Hidup

Kesalehan Nabi sebagai utusan Allah sudah tidak diragukan lagi. Meski manusia saat ini banyak yang memiliki kepandaian luar biasa, hal tersebut belum lengkap tanpa adanya pemahaman akan budi pekerti.

Hal ini seperti sikap bertaqwa, saling menolong, serta bersikap jujur dalam menghadapi berbagai urusan hidup. Akhlak yang baik sangat disukai oleh Allah karena bukan hanya baik untuk diri sendiri, melainkan juga orang lain di sekitarnya. Tidak ada kebaikan yang sia-sia.

5. Kekuatan dalam Kesulitan Ekonomi

Pada saat Nabi Ibrahim mengalami masalah ekonomi, beliau tidak sekalipun terpikir untuk berbuat tindakan yang salah. Begitu pula dengan Nabi Ismail yang telah menanamkan pentingnya berbuat kebenaran.

Pada kisah keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail singkat dijelaskan bahwa keduanya tidak pernah berbuat hal yang tidak jujur demi mendapatkan kebutuhan hidupnya. Nabi tetap berupaya di jalan Allah dengan memutar otak dan mencari cara lain yang bisa dilakukan.

Itulah beberapa pelajaran penting yang dapat ditarik dari kisah keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail singkat. Kisah ini masih memiliki tempat tersendiri di hati pendengarnya karena menampilkan betapa besar mukjizat bagi seseorang yang tabah dan percaya Allah dengan sepenuh hatinya, seperti Nabi Ibrahim.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *