Kisah Nabi Yunus Lengkap dari Lahir Sampai Wafat untuk Diambil Pelajarannya

Kisah Nabi Yunus Lengkap dari Lahir Sampai Wafat untuk Diambil Pelajarannya

  • Admin
  • Feb 27, 2022

Para nabi seringkali ditunjukkan kebesaran Allah sehingga rasa cintanya terhadap yang Maha Kuasa semakin meningkat. Begitupun dengan Nabi Yunus yang terkenal dengan kisahnya dimakan ikan paus. Artikel ini akan membahas mengenai kisah Nabi Yunus lengkap dari lahir sampai wafat sebagai bekal pembelajaran bagi umat manusia.

Jika dipikir dengan nalar, sulit untuk keluar hidup-hidup ketika telah dimakan binatang. Namun lain halnya dengan Nabi Yunus yang memohon pertolongan Allah. Lalu bagaimanakah perjalanan Nabi Yunus hingga bisa ditelan ikan ini? Selengkapnya dalam uraian berikut:

Nabi Yunus AS Lahir dan Perjuangannya Mengajak Umat ke Jalan yang Benar

Kisah Nabi Yunus lengkap dari lahir sampai wafat diawali dengan kelahiran Nabi Yunus di Irak, di sebuah kampung bernama Ninawa dengan penduduk yang menuhankan berhala. Lahir di lingkungan tersebut tidak menjadikan Nabi Yunus ikut menyembah berhala. Nabi yang berasal dari suku Benyamin ini ditinggal wafat ayahnya tak lama setelah kelahirannya.

Allah mengutus Nabi Yunus untuk mengajak umatnya yang berbuat jahat agar segera bertaubat kepada Allah. Ajakan Nabi Yunus pada saat itu ditolak besar-besaran oleh warga Ninawa. Mereka yang sedang memuja berhala malah menghina Nabi dan mengusirnya.

Merasa kecewa, Nabi meninggalkan warga tersebut dengan hati sedih dan marah. Ketika perasaan marah memenuhi hatinya, Nabi Yunus pesimis dapat mengajak warga kampung untuk beriman dan mengabarkan akan datangnya azab. Rasa marah mengantarkan Nabi pergi meninggalkan kampung Ninawa bahkan sebelum Allah menyuruhnya. Nabi pergi dengan mengabaikan umatnya hingga kemudian turunlah azab Allah.

Allah Memberikan Pelajaran kepada Nabi Yunus melalui Ikan Paus

Azab yang datang selepas perginya Nabi Yunus digambarkan sebagai peristiwa luar biasa dimana langit mulai gelap hingga warga menyadari hal itu merupakan azab dan membuat mereka ketakutan. Nabi Yunus yang telah pergi kemudian menaiki kapal di tepi laut bersama awak kapal. Tanpa diduga, badai datang dan membuat kapal terombang ambing dengan dahsyat.

Singkat cerita Nabi Yunus diharuskan membuang diri ke laut karena beliau menyadari badai tak akan berhenti sebelum dirinya dibuang ke laut. Maka dengan berat hati seluruh awak kapal melepasnya dan Nabi akhirnya dimakan ikan paus. Allah menugaskan ikan paus untuk menelan Nabi tanpa melukainya sedikitpun untuk memberikan sebuah pelajaran kepada Nabi Yunus.

Melihat sekelilingnya yang gelap gulita di dalam tubuh ikan, Nabi sadar bahwa ia telah melakukan sebuah kesalahan besar yaitu ketidak sabarannya dalam menghadapi umatnya. Ditengah ketakutan itu Nabi Yunus bertaubat dan meminta ampunan serta pertolongan Allah. Nabi tak henti-hentinya berdoa dalam gelapnya perut ikan paus.

Allah yang Maha Pemaaf pasti akan memaafkan umat-Nya yang bersungguh-sungguh melakukan taubat. Setelah berada tiga hari tiga malam di dalam perut tersebut, ikan paus memuntahkan Nabi atas perintah Allah di tanah tandus. Pada tempat itu, Allah tumbuhkan tanaman yaqthinah sebagai obat untuk Nabi Yunus yang sakit ketika dikeluarkan.

Wafatnya Nabi Yunus

Allah menerima taubat Nabi Yunus dan memerintahkannya kembali ke kampung halaman di Ninawa untuk mengabarkan taubat warga diterima. Allah juga menghadiahkan nikmatnya hidup di waktu- tertentu. Nabi Yunus yang hidup kembali berdampingan dengan warga wafat pada usia 110 tahun.

Ada beberapa tempat yang diperkirakan sebagai makam Nabi Yunus yaitu kampung halamannya sendiri, Ninawa, sebuah tempat di Lebanon hingga desa Arab di Masyhad. Untuk tempat yang diperkirakan di Ninawa merupakan sebuah bukit yang memiliki masjid di atasnya. Tempat yang dipercaya sebagai makam Nabi itu ramai dikunjungi untuk berziarah.

Nabi Yunus mengajarkan untuk segera bertaubat ketika menyadari kesalahan. Kisah Nabi Yunus lengkap dari lahir sampai wafat ini merupakan gambaran betapa luasnya pengampunan Allah kepada hamba-Nya yang mau bertobat, seberapa besar pun dosanya.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *