Kurangnya Asupan ASI Bisa Picu Penyakit Bayi Kuning

Kurangnya Asupan ASI Bisa Picu Penyakit Bayi Kuning

  • Admin
  • Mar 17, 2022

Jakarta – Bila secara medis hampir 80% bayi baru lahir mengalami penyakit kuning.

Namun, jika ditemukan kondisi kuning setelah 24 jam setelah melahirkan, berarti penyakit kuning itu tidak normal.

Ini adalah Dr. Robby Godlief M. Sp. Dalam pelatihan health talk yang dilakukan melalui Instagram di Siloam Hospital Purwakarta, A.

Robbie mengatakan bayi dengan berat badan kurang dari 2.500 gram saat lahir, bayi prematur atau bayi cukup bulan, berisiko terkena penyakit kuning jika memiliki benjolan akibat trauma jalan lahir di kepalanya.

“Bahkan bayi dengan berat 4 kg atau lebih berisiko terkena penyakit kuning, sedangkan pada anak-anak, komplikasi penyakit kuning dapat menyebabkan gagal hati akut dan kronis,” katanya.

Dalam beberapa kasus, bayi kuning juga ditemukan beberapa hari setelah lahir, sebagian besar karena asupan ASI yang tidak mencukupi.

Beberapa ibu menyusui bayinya terlalu cepat dalam waktu kurang dari 10 menit.

Hal ini tercermin ketika berat badan bayi tidak bertambah.

“Semua bayi yang mendapat ASI langsung dari ibunya harus diberi makan setidaknya selama 10 hingga 15 menit,” kata Siloam Purwakarta. dokter anak.

Jika ibu mengalami masalah dengan bayinya karena tidak dapat memproduksi ASI dengan baik, ibu dapat menyarankan untuk menggunakan susu formula yang mengandung Medium Chain Triglyceride (MCT).

Namun pada dasarnya, asupan terbaik untuk bayi adalah ASI.

Pemeriksaan laboratorium awal yang dapat dilakukan untuk penyakit kuning pada bayi dan anak kecil adalah bilirubin. Dari segi penanganan, cahaya dapat diperoleh melalui fototerapi pada bayi baru lahir.

Jika peningkatan bilirubin ditemukan karena proses infeksi, pengobatan adalah untuk menghilangkan infeksi, dan karena penyakit kuning disebabkan oleh kelainan anatomi dalam tubuh, pembedahan dapat dipertimbangkan.

Bayi kuning haruskah saya mengeringkannya?

Anda membutuhkan lebih banyak sinar matahari untuk mendapatkan vitamin D.

Dalam kasus bayi kuning normal, tidak ada masalah karena mereka menghilang dengan sendirinya tanpa dijemur.

Sinar matahari terbaik adalah antara 09:30 dan 13:00. Ini karena ada sinar UVB yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme vitamin D.

Jika ya, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan bayi?

“Bagus kalau tidak perlu dijemur terlalu lama atau berjam-jam kalau sudah kering.

Ini juga tergantung warna kulit bayi, tapi untuk bayi Indonesia, 10 sampai 15 menit sudah cukup.”

“Jadi jika Anda mengobati penyakit kuning dengan menjemur bayi Anda, tidak hanya berjemur berjam-jam tanpa UVB, tetapi juga mengobati penyakit kuning hanyalah mitos belaka.

Fototerapi paling baik dilakukan di rumah sakit dengan sinar cyan pada bayi yang kadar bilirubinnya melebihi ambang batas normal,” kata dr Robby.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *