Man Jadda Wajada Artinya, Tulisan Arab, dan Gambar Kaligrafi

Man Jadda Wajada Artinya, Tulisan Arab, dan Gambar Kaligrafi

  • Admin
  • Okt 25, 2023

Ribuan orang telah mendapat insipirasi dari kalimat man jadda wajada. Mereka merasakan perubahan dalam hidup secara luar bisa setelah mampu memahami dan mengamalkan kalimat ini.

Oleh karena itu, saya sangat senang karena mampu menyampaikan topik ini kepada para pembaca. Dengan ini kita bisa berbagi manfaat dan bisa mendapatkan energi positif darinya.

Dalam artikel ini, kita akan belajar seputar tulisan bahasa Arab, arti, dan penjelasan yang terkait dengannya, termasuk pelafalan keliru yang telah masyhur di kalangan masyarakat kita. Yuk, simak hingga selesai.

Man Jadda Wajada Artinya dan Tulisan Arab, Serta Kekeliruan Penulisan

Man jadda wajada artinya, “Barang siapa bersungguh-sungguh, maka ia pasti mendapatkan (apa yang dia inginkan).” Ia berasal dari tulisan bahasa Arab مَنْ جَدَّ وَجَدَ. Kalimat ini merupakan pepatah Arab yang berisi motivasi agar bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu.

kaligrafi man jadda wajada

Banyak sekali saudara kita yang menulis kalimat ini dengan lafal man jadda wa jadda. Penulisan ini keliru. Adapun yang benar adalah man jadda wajada dengan satu ‘d’ atau kalau dalam bahasa Arab bentuknya tanpa tasydid.

Secara harafiah, arti wajada (dalam bahasa Arab ditulis dengan وَجَدَ ) adalah mendapat. Adapun jika di tulis dengan tasydid alias wa jadda ( Arabnya وَ جَدَّ ), maka artinya dan bersungguh-sungguh.

Dengan demikian, kalau tulisannya man jadda wa jadda, maka artinya barang siapa bersungguh-sungguh dan bersungguh-sungguh, karena jadda diulang sebanyak dua kali. Artinya sangat berbeda bukan. Kalau bersungguh-sungguh dan bersungguh-sungguh, lalu kenapa? Tidak akan selesai kalau begini terus, hehe… .

Meskipun terlihat sepele, tapi sangat tidak lucu kalau kita terlanjur menggebu-gebu membicarakannya, eh ternyata keliru, aih!

Bila kita bawa ke dalam bahasa Indonesia, kalimat ini mirip dengan peribahasa berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.

Entah, siapa pencetus kalimat ini pertama kali -yang jelas ia bukan hadits sebagaimana didakwakan sebagian orang, kalimat ini sudah sangat populer di kalangan anak-anak pesantren. Bahkan, di sebagian pondok ia termasuk dari mahfudzot atau materi hafalan yang di dalamnya banyak ditemui kata-kata bijak.

Banyak orang yang merasakan khasiat dari mensugesti diri menggunakan kalimat ini. Biasanya, mereka jadi lebih bersemangat untuk mengejar cita-cita dalam hidup.

Apakah Bersungguh-Sungguh Menjamin Keberhasilan ?

Sebagai seorang muslim, tentu kita tidak bisa mengatakan bahwa usaha kita adalah 100% jaminan untuk mendapatkan sesuatu. Kenapa? Ya karena kita menjadi mampu hanya jika Allah berkehendak. Jika tidak, ya tidak.

Hanya saja, Allah taala telah menunjukkan jalan-jalan kepada kita untuk mendapatkan sesuatu. Allah taala telah menetapkan bahwa jika kita begini, maka hasilnya begini. Kalau kita begitu, ya hasilnya begitu. Dalam istilah modern, orang mengenalnya sebagai hukum sebab akibat.

Kalau kita menginginkan sebuah keberhasilan, maka Allah telah tunjukkan jalannya. Yaitu dengan bersungguh-sungguh dalam menapaki cara-cara yang dapat membawa kita kepada keberhasilan tersebut.

Ingin mengerti agama dengan baik, ya belajar sebagaimana telah Allah taala perintahkan. Ikuti itu majelis-majelis ilmu. Baca itu kitab-kitab para ulama.

Ingin mendapatkan rezeki, ya berkerjalah sebagaimana telah Allah taala perintahkan. Lakukan strategi-strategi yang benar dan sesuai syariat.

Jangan menjadi orang yang malas dan malah menyalahkan takdir Allah ketika tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Berlindunglah dari rasa malas sebagaimana Nabi shallallahu alaihi wa sallam sendiri pun selalu membaca doa untuk berlindung dari kemalasan.

Konsep Untuk Mendapatkan Syurga Adalah Man Jadda Wajada

Tidak hanya dalam masalah keduniaan saja, urusan akhirat juga menggunakan konsep, “Barang siapa bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkan kesuksesan.”

Allah taala berkalam:

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh karena Kami, maka sungguh benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka akan jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah itu sungguh bersama orang-orang yang berbuat baik.” [Qs. Al-Ankabut (29) ayat 69]

Dalam kitab tafsirnya, Dr. Wahbah Az-Zuhaili mengatakan:

“Barang siapa bersungguh-sungguh dengan melakukan ketaatan, menolong agama Allah, dan memerangi musuh-musuh Allah yang mendustakan kitab dan rasul-Nya, Allah pasti akan tunjuki dia dan menggiringnya ke jalan syurga serta jalan kebahagiaan dan kebaikan di dunia dan akhirat.” [At-Tafsirul Munir 21/38]

Dalam rangka mencari kebahagiaan di akhirat berupa syurga, kita juga harus bersungguh-sungguh dalam beramal. Termasuk salah satunya adalah ber-mujahadah an-nafs. Melawan hawa nafsu yang terus mengajak kita untuk bermaksiat kepada Allah.

Banyak orang terlalu bersungguh-sungguh dalam mengejar dunia hingga melupakan tujuan utamanya yaitu mendapatkan syurga. Mereka hanya memberikan sedikit saja dari waktunya untuk mengejar kebahagiaan di akhirat.

Ini sebuah kekeliruan. Silakan kita bersungguh-sungguh untuk mengejar kesejahteraan di dunia, tetapi jangan sampai mengesampingkan tugas kita yang utama.

Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, tetapi ketika sudah masuk waktu sholat, ya sholat dulu. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, tetapi kalau sudah waktunya mengaji, ya mengaji dulu. Akhirat adalah tujuan hakiki yang harus kita sungguhi dan kita penting-pentingkan dalam hidup ini.

Ada sebuah quotes yang saya suka dari seorang teman:

Bekerja adalah aktifitas untuk menunggu waktu sholat.

kata mutiara man jadda wa jadda

Demikianlah penjelasan yang dapat saya sampaikan mengenai kalimat man jadda wajada. Semoga bermanfaat dan dapat membuat kita lebih bersungguh-sungguh dalam beraktifitas.

Apabila ada yang perlu berdiskusi, silakan tinggalkan komentar di bawah ya.

Post Terkait :

One thought on “Man Jadda Wajada Artinya, Tulisan Arab, dan Gambar Kaligrafi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *