Surat 'Abasa Ayat 1-42, Lengkap Bacaan Arab Dan Latin, Serta Terjemahan Bahasa Indonesia

Surat ‘Abasa Ayat 1-42, Lengkap Bacaan Arab Dan Latin, Serta Terjemahan Bahasa Indonesia

  • Admin
  • Mar 19, 2022

Surat ‘Abasa adalah surat ke-80 di dalam kitab suci Alquran.

Surat ini terdiri dari 42 ayat dan memiliki arti bermuka masam.

Dikutip dari laman Quran Kemenag, ayat-ayat awal dalam surat ini menerangkan teguran Allah kepada Nabi Muhammad yang bermuka masam karena mengabaikan seorang sahabat tunanetra bernama ‘Abdullah bin Ummi Maktum.

Saat itu, ‘Abdullah bin Ummi Maktum bertanya dan meminta Nabi Muhammad untuk membacakan dan mengajarkan beberapa wahyu yang telah Nabi Muhammad terima dari Allah.

Ia menyela pembicaraan Nabi dengan beberapa tokoh Quraisy, yang sedang diperjuangkan Nabi agar masuk Islam, karena hal itu akan berpengaruh terhadap perkembangan dakwah Nabi Muhammad.

Kemudian Nabi Muhammad tidak berkata apapun pada Ummi Maktum, sehingga hati ‘Abdullah bin Ummi Maktum terluka dan tersinggung.

Allah menegur Nabi Muhammad dengan menurunkan surat ‘Abasa, agar Nabi Muhammad tidak membeda-bedakan manusia.

Selengkapnya, simak surat ‘Abasa dengan bacaan arab dan latin, serta arti dalam bahasa Indonesia berikut ini.

Bacaan surat ‘Abasa ayat 1-42, dikutip dari quran.kemenag.go.id:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillahirrahmannirrahiim.

Artinya: Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

عَبَسَ وَتَوَلّٰىٓۙ – ١

1. ‘Abasa watawallaa

Artinya: Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling,

اَنْ جَاۤءَهُ الْاَعْمٰىۗ – ٢

2. An jaa-ahu al-a’maa

Artinya: karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum).

وَمَا يُدْرِيْكَ لَعَلَّهٗ يَزَّكّٰىٓۙ – ٣

3. Wamaa yudriika la’allahu yazzakkaa

Artinya: Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa),

اَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنْفَعَهُ الذِّكْرٰىۗ – ٤

4. Aw yadzdzakkaru fatanfa’ahu aldzdzikraa

Artinya: atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya?

اَمَّا مَنِ اسْتَغْنٰىۙ – ٥

5. Ammaa mani istaghnaa

Artinya: Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pembesar Quraisy),

فَاَنْتَ لَهٗ تَصَدّٰىۗ – ٦

6. Fa-anta lahu tashaddaa

Artinya: maka engkau (Muhammad) memberi perhatian kepadanya,

وَمَا عَلَيْكَ اَلَّا يَزَّكّٰىۗ – ٧

7. Wamaa ‘alayka allaa yazzakkaa

Artinya: padahal tidak ada (cela) atasmu kalau dia tidak menyucikan diri (beriman).

وَاَمَّا مَنْ جَاۤءَكَ يَسْعٰىۙ – ٨

8. Wa-ammaa man jaa-aka yas’aa

Artinya: Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),

وَهُوَ يَخْشٰىۙ – ٩

9. Wahuwa yakhsyaa

Artinya: sedang dia takut (kepada Allah),

فَاَنْتَ عَنْهُ تَلَهّٰىۚ – ١٠

10. Fa-anta ‘anhu talahhaa

Artinya: engkau (Muhammad) malah mengabaikannya.

كَلَّآ اِنَّهَا تَذْكِرَةٌ ۚ – ١١

11. Kallaa innahaa tadzkiratun

Artinya: Sekali-kali jangan (begitu)! Sungguh, (ajaran-ajaran Allah) itu suatu peringatan,

فَمَنْ شَاۤءَ ذَكَرَهٗ ۘ – ١٢

12. Faman syaa-a dzakarahu

Artinya: maka barangsiapa menghendaki, tentulah dia akan memperhatikannya,

فِيْ صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍۙ – ١٣

13. Fii shuhufin mukarramatin

Artinya: di dalam kitab-kitab yang dimuliakan (di sisi Allah),

مَّرْفُوْعَةٍ مُّطَهَّرَةٍ ۢ ۙ – ١٤

14. Marfuu’atin muthahharatin

Artinya: yang ditinggikan (dan) disucikan,

بِاَيْدِيْ سَفَرَةٍۙ – ١٥

15. Bi-aydii safaratin

Artinya: di tangan para utusan (malaikat),

كِرَامٍۢ بَرَرَةٍۗ – ١٦

16. Kiraamin bararatin

Artinya: yang mulia lagi berbakti.

قُتِلَ الْاِنْسَانُ مَآ اَكْفَرَهٗۗ – ١٧

17. Qutila al-insaanu maa akfarahu

Artinya: Celakalah manusia! Alangkah kufurnya dia!

مِنْ اَيِّ شَيْءٍ خَلَقَهٗۗ – ١٨

18. Min ayyi syay-in khalaqahu

Artinya: Dari apakah Dia (Allah) menciptakannya?

مِنْ نُّطْفَةٍۗ خَلَقَهٗ فَقَدَّرَهٗۗ – ١٩

19. Min nuthfatin khalaqahu faqaddarahu

Artinya: Dari setetes mani, Dia menciptakannya lalu menentukannya.

ثُمَّ السَّبِيْلَ يَسَّرَهٗۙ – ٢٠

20. Tsumma alssabiila yassarahu

Artinya: Kemudian jalannya Dia mudahkan,

ثُمَّ اَمَاتَهٗ فَاَقْبَرَهٗۙ – ٢١

21. Tsumma amaatahu fa-aqbarahu

Artinya: kemudian Dia mematikannya lalu menguburkannya,

ثُمَّ اِذَا شَاۤءَ اَنْشَرَهٗۗ – ٢٢

22. Tsumma idzaa syaa-a ansyarahu

Artinya: kemudian jika Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.

كَلَّا لَمَّا يَقْضِ مَآ اَمَرَهٗۗ – ٢٣

23. Kallaa lammaa yaqdhi maa amarahu

Artinya: Sekali-kali jangan (begitu)! Dia (manusia) itu belum melaksanakan apa yang Dia (Allah) perintahkan kepadanya.

فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ اِلٰى طَعَامِهٖٓ ۙ – ٢٤

24. Falyanzhuri al-insaanu ilaa tha’aamihi

Artinya: Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.

اَنَّا صَبَبْنَا الْمَاۤءَ صَبًّاۙ – ٢٥

25. Annaa shababnaa almaa-a shabbaan

Artinya: Kamilah yang telah mencurahkan air melimpah (dari langit),

ثُمَّ شَقَقْنَا الْاَرْضَ شَقًّاۙ – ٢٦

26. Tsumma syaqaqnaa al-ardha syaqqaan

Artinya: kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,

فَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا حَبًّاۙ – ٢٧

27. Fa-anbatnaa fiihaa habbaan

Artinya: lalu di sana Kami tumbuhkan biji-bijian,

وَّعِنَبًا وَّقَضْبًاۙ – ٢٨

28. Wa’inaban waqadhbaan

Artinya: dan anggur dan sayur-sayuran,

وَّزَيْتُوْنًا وَّنَخْلًاۙ – ٢٩

29. Wazaytuunan wanakhlaan

Artinya: dan zaitun dan pohon kurma,

وَّحَدَاۤئِقَ غُلْبًا – ٣٠

30. Wahadaa-iqa ghulbaan

Artinya: dan kebun-kebun (yang) rindang,

وَفَاكِهَةً وَّاَبًّا – ٣١

31. Wafaakihatan wa-abbaan

Artinya: dan buah-buahan serta rerumputan.

مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِاَنْعَامِكُمْۗ – ٣٢

32. Mataa’an lakum wali-an’aamikum

Artinya: (Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu.

فَاِذَا جَاۤءَتِ الصَّاۤخَّةُ ۖ – ٣٣

33. Fa-idzaa jaa-ati alshshaakhkhatu

Artinya: Maka apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),

يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ اَخِيْهِۙ – ٣٤

34. Yawma yafirru almaru min akhiihi

Artinya: pada hari itu manusia lari dari saudaranya,

وَاُمِّهٖ وَاَبِيْهِۙ – ٣٥

35. Waummihi wa-abiihi

Artinya: dan dari ibu dan bapaknya,

وَصَاحِبَتِهٖ وَبَنِيْهِۗ – ٣٦

36. Washaahibatihi wabaniihi

Artinya: dan dari istri dan anak-anaknya.

لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَىِٕذٍ شَأْنٌ يُّغْنِيْهِۗ – ٣٧

37. Likulli imri-in minhum yawma-idzin sya/nun yughniihi

Artinya: Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya.

وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ مُّسْفِرَةٌۙ – ٣٨

38. Wujuuhun yawma-idzin musfiratun

Artinya: Pada hari itu ada wajah-wajah yang berseri-seri,

ضَاحِكَةٌ مُّسْتَبْشِرَةٌ ۚ – ٣٩

39. Dahikatun mustabsyiratun

Artinya: tertawa dan gembira ria,

وَوُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌۙ – ٤٠

40. Wawujuuhun yawma-idzin ‘alayhaa ghabaratun

Artinya: dan pada hari itu ada (pula) wajah-wajah yang tertutup debu (suram),

تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ ۗ – ٤١

41. Tarhaquhaa qataratun

Artinya: tertutup oleh kegelapan (ditimpa kehinaan dan kesusahan).

اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُ ࣖ – ٤٢

42. Ulaa-ika humu alkafaratu alfajaratu

Artinya: Mereka itulah orang-orang kafir yang durhaka.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *