Contoh Soal Keelektronegatifan

Contoh Soal Keelektronegatifan

  • Admin
  • Agu 27, 2023
Contoh Soal Keelektronegatifan

Hallo teman-teman semua, pada artikel kali ini admin akan membahas tentang contoh soal keelektronegatifan. Topik ini sangat penting untuk memahami bagaimana atom atau molekul bertindak dalam suatu senyawa. Mari kita mulai!

Apa itu Keelektronegatifan?

Keelektronegatifan adalah kemampuan sebuah unsur untuk menarik pasangan elektron saat berikatan dengan unsur lain. Semakin tinggi keelektronegatifan suatu unsur, semakin kuat ia menarik pasangan elektron dari unsur lain dalam ikatan kimia. Skala yang digunakan untuk mengukur keelektronegatifan adalah skala Pauling.

Contoh Soal Keelektronegatifan

Berikut adalah beberapa contoh soal keelektronegatifan:

Contoh Soal 1

Hitunglah selisih keelektronegatifan antara atom karbon dan atom klorin dalam senyawa CH3Cl.

Jawaban:

  1. Temukan keelektronegatifan karbon dan klorin pada skala Pauling. Karbon memiliki keelektronegatifan 2,55 dan klorin memiliki keelektronegatifan 3,16.
  2. Hitung selisih keelektronegatifan dengan mengurangi keelektronegatifan karbon dari keelektronegatifan klorin: 3,16 – 2,55 = 0,61.

Contoh Soal 2

Berapa nilai keelektronegatifan dari unsur nitrogen?

Jawaban:

Nilai keelektronegatifan unsur nitrogen adalah 3,04 pada skala Pauling.

Penjelasan Soal 2

Keelektronegatifan dari unsur nitrogen termasuk ke dalam kategori sedang pada skala Pauling. Unsur yang memiliki keelektronegatifan sedang akan berikatan dengan unsur lain secara kovalen dengan pasangan elektron yang dibagi sama.

Sifat-sifat Keelektronegatifan

Berikut adalah beberapa sifat-sifat keelektronegatifan:

1. Meningkat seiring dengan kenaikan nomor atom

Umumnya, keelektronegatifan meningkat seiring dengan kenaikan nomor atom dalam suatu periode tabel periodik. Hal ini disebabkan oleh peningkatan muatan inti dalam atom.

2. Meningkat seiring dengan penurunan jarak atom

Semakin dekat dua atom, semakin tinggi keelektronegatifan keduanya. Hal ini disebabkan oleh interaksi elektrostatik antara atom-atom tersebut.

3. Meningkat seiring dengan peningkatan muatan inti

Unsur dengan muatan inti yang lebih tinggi cenderung memiliki keelektronegatifan yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh tarikan kuat antara muatan inti dan pasangan elektron.

Kesimpulan

Demikianlah artikel tentang contoh soal keelektronegatifan. Dengan memahami konsep keelektronegatifan, kita dapat lebih memahami bagaimana atom dan molekul berinteraksi dalam suatu senyawa. Jangan lupa untuk terus belajar dan eksplorasi tentang topik ini dan topik lainnya dalam kimia. Terima kasih telah membaca, sampai jumpa lagi di artikel menarik selanjutnya.

FAQ

1. Apa itu skala Pauling?

Skala Pauling adalah skala yang digunakan untuk mengukur keelektronegatifan suatu unsur. Skala ini diperkenalkan oleh Linus Pauling pada tahun 1932.

2. Apa hubungan antara keelektronegatifan dan ikatan kimia?

Keelektronegatifan mempengaruhi jenis ikatan kimia yang terbentuk antara unsur-unsur dalam senyawa. Semakin besar selisih keelektronegatifan antara dua unsur, semakin polar ikatan kimia yang terbentuk.

3. Apa perbedaan antara keelektronegatifan dan afinitas elektron?

Keelektronegatifan mengukur kemampuan suatu unsur untuk menarik pasangan elektron saat berikatan dengan unsur lain. Sementara itu, afinitas elektron mengukur kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron tambahan untuk membentuk ion negatif.

4. Apa contoh unsur yang memiliki keelektronegatifan rendah?

Contoh unsur yang memiliki keelektronegatifan rendah adalah logam alkali dan logam alkali tanah. Unsur-unsur tersebut cenderung kehilangan elektron untuk membentuk ion positif.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *