Contoh Soal NPV dan IRR

Contoh Soal NPV dan IRR

  • Admin
  • Jul 05, 2023
Contoh Soal NPV dan IRR

Hallo teman-teman semua! Hari ini admin ingin membahas tentang contoh soal NPV dan IRR. Bagi yang belum familiar dengan istilah-istilah tersebut, jangan khawatir karena admin akan menjelaskan secara detail. Kedua istilah ini berkaitan dengan keuangan dan investasi. Jadi, bagi yang berminat untuk mempelajari atau memperdalam ilmu keuangan, harus membaca artikel ini sampai selesai ya!

Apa itu NPV?

NPV atau Net Present Value adalah metode pengukuran keuntungan atau kerugian yang muncul dari sebuah investasi. Dalam pengukuran NPV, digunakan tingkat suku bunga tertentu untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa depan. Dalam pengukuran NPV, semakin tinggi nilai yang dihasilkan, maka semakin besar keuntungan yang akan diperoleh.

Aplikasi NPV

Contoh aplikasi NPV adalah ketika seorang investor ingin memutuskan apakah ia harus menginvestasikan uangnya di sebuah proyek yang diharapkan memberikan keuntungan dalam jangka panjang. Dalam menentukan keputusan tersebut, investor akan mengukur nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan saat proyek berjalan. Apabila hasil pengukuran NPV bernilai positif, maka investor akan memutuskan untuk menginvestasikan uangnya pada proyek tersebut.

Apa itu IRR?

IRR atau Internal Rate of Return adalah metode pengukuran keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari sebuah investasi. Dalam pengukuran IRR, digunakan tingkat suku bunga yang sama dengan tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi tersebut. Dalam pengukuran IRR, semakin tinggi nilai yang dihasilkan, maka semakin besar keuntungan yang akan diperoleh.

Aplikasi IRR

Contoh aplikasi IRR adalah ketika seorang investor ingin memutuskan apakah ia harus menginvestasikan uangnya pada salah satu proyek yang diharapkan memberikan keuntungan dalam jangka panjang. Dalam menentukan keputusan tersebut, investor akan mengukur tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi tersebut. Apabila hasil pengukuran IRR melebihi tingkat pengembalian yang diharapkan, maka investor akan memutuskan untuk menginvestasikan uangnya pada proyek tersebut.

Contoh Soal NPV dan IRR

Berikut ini adalah contoh soal NPV dan IRR:

Langkah 1:

Investor ingin membeli tanah dengan harga Rp. 500.000.000 dan diharapkan dapat dijual kembali dengan harga Rp. 700.000.000 dalam 5 tahun ke depan.

Langkah 2:

Pada tahun pertama hingga tahun ketiga, investor akan mengeluarkan biaya renovasi sebesar Rp. 100.000.000 per tahun. Pada tahun keempat dan kelima, investor akan mengeluarkan biaya perawatan sebesar Rp. 50.000.000 per tahun.

Langkah 3:

Perkiraan nilai tingkat pengembalian yang diharapkan adalah 10% per tahun.

Langkah 4:

Hitung NPV dan IRR dari investasi tersebut.

Berdasarkan contoh soal di atas, untuk menghitung NPV, investor harus melakukan perhitungan berikut:

Langkah 1:

Hitung nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan selama 5 tahun ke depan.

  • Tahun ke-1: Rp. 700.000.000 / (1 + 0,10) = Rp. 636.363.636,36
  • Tahun ke-2: Rp. 700.000.000 / (1 + 0,10) ^ 2 = Rp. 579.710.144,93
  • Tahun ke-3: Rp. 700.000.000 / (1 + 0,10) ^ 3 = Rp. 527.009.222,54
  • Tahun ke-4: Rp. 700.000.000 / (1 + 0,10) ^ 4 = Rp. 478.190.202,31
  • Tahun ke-5: Rp. 700.000.000 / (1 + 0,10) ^ 5 = Rp. 433.810.184,82

Langkah 2:

Hitung total biaya yang dikeluarkan selama 5 tahun ke depan.

  • Tahun ke-1: Rp. 100.000.000
  • Tahun ke-2: Rp. 100.000.000
  • Tahun ke-3: Rp. 100.000.000
  • Tahun ke-4: Rp. 50.000.000
  • Tahun ke-5: Rp. 50.000.000

Jadi, total biaya yang dikeluarkan selama 5 tahun ke depan adalah Rp. 400.000.000.

Langkah 3:

Hitung NPV dengan mengurangkan total biaya dari nilai sekarang arus kas yang diharapkan.

NPV = (Rp. 636.363.636,36 + Rp. 579.710.144,93 + Rp. 527.009.222,54 + Rp. 478.190.202,31 + Rp. 433.810.184,82) – Rp. 400.000.000 = Rp. 1.755.083,96

Untuk menghitung IRR, investor harus mencari tingkat pengembalian yang membuat NPV bernilai 0. Setelah melakukan perhitungan, diperoleh hasil bahwa IRR dari investasi tersebut adalah sebesar 13,75%.

Kesimpulan

NPV dan IRR merupakan metode pengukuran keuntungan atau kerugian yang muncul dari sebuah investasi. Kedua metode ini digunakan oleh investor untuk mengambil keputusan apakah harus menginvestasikan uangnya pada sebuah proyek atau tidak. Dalam pengukuran NPV dan IRR, semakin tinggi nilai yang dihasilkan, maka semakin besar keuntungan yang akan diperoleh. Oleh karena itu, bagi yang ingin berinvestasi, sebaiknya mempelajari dan memahami kedua metode ini agar dapat mengambil keputusan yang tepat.

FAQ

Apa perbedaan antara NPV dan IRR?

NPV dan IRR sama-sama digunakan untuk mengukur keuntungan atau kerugian yang muncul dari sebuah investasi. Perbedaan antara keduanya adalah pada penggunaan suku bunga. Dalam pengukuran NPV, digunakan tingkat suku bunga tertentu untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa depan. Sedangkan dalam pengukuran IRR, digunakan tingkat suku bunga yang sama dengan tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi tersebut.

Apakah NPV dan IRR selalu memberikan hasil yang sama?

Tidak selalu. NPV dan IRR dapat memberikan hasil yang berbeda tergantung pada sifat investasi yang dilakukan. Pada investasi dengan arus kas yang teratur, NPV dan IRR cenderung memberikan hasil yang sama. Namun, pada investasi dengan arus kas yang tidak teratur, NPV dan IRR dapat memberikan hasil yang berbeda.

Apakah IRR selalu memberikan hasil yang akurat?

Tidak selalu. IRR dapat memberikan hasil yang tidak akurat pada investasi dengan arus kas yang tidak teratur. Hal ini disebabkan karena IRR mengasumsikan bahwa arus kas yang dihasilkan memiliki tingkat pengembalian yang sama.

Bagaimana cara menghitung NPV dan IRR pada investasi dengan arus kas yang tidak teratur?

Pada investasi dengan arus kas yang tidak teratur, perhitungan NPV dan IRR dapat dilakukan dengan menggunakan metode-metode lain seperti metode kapitalisasi dan metode diskon kas. Namun, perhitungan NPV dan IRR pada investasi dengan arus kas yang tidak teratur memerlukan perhitungan yang lebih rumit dan cenderung lebih sulit dibandingkan dengan investasi dengan arus kas yang teratur.

Sampai Jumpa Kembali di Artikel Menarik Lainnya

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *