Penjelasan Tentang Diffuse Axonal Injury: Kondisi Terbaru David, Korban Penganiayaan Mario Dandy

Penjelasan Tentang Diffuse Axonal Injury: Kondisi Terbaru David, Korban Penganiayaan Mario Dandy

  • Admin
  • Feb 25, 2023

David adalah Anak pengurus GP Ansor korban dari kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy. Saat ini Mario Dandy Satrio ditetapkan sebagai tersangka.

Saat ini Korban yakni David sementara masih terbaring di rumah sakit belum tersadarkan diri. Anggota Cyber dan Media PP GP Ansor dan teman ayah korban, Ahmad Taufik berkata, bahwa David ternyata terkena diffuse axonal injury.

Lantas Apa sih pengertian dari Diffuse Axonal Injury itu, apakah berbahaya bagi kita? yuk simak ulasanya berikut ini:

Apa itu Diffuse Axonal Injury?

Diffuse axonal injury (DAI) adalah cedera pada susunan syaraf yang terdiseminasi di otak dan medulla spinalis. Cedera ini terjadi akibat trauma yang kuat yang dapat berupa benturan tabrakan atau guncangan tiba-tiba.

Pada umumnya, cedera DAI ini terjadi pada kecelakaan mobil, karena arus lateral yang kuat yang terjadi saat suatu benda menabrak kepala. Karena trauma yang kuat, sebagian besar otak terpukul dan berdenyut, menyebabkan cedera di seluruh daerah otak.

DAI dapat menyebabkan kerusakan yang sangat serius pada otak. Kerusakan terdiri dari luka atau pecahnya struktur sel-sel otak, termasuk ruptur jaringan atau routing jalur saraf. Ini juga dapat menginduksi perubahan metabolit di seluruh otak.

Hasilnya, cedera DAI dapat menyebabkan berbagai gangguan neurologis, gangguan kognitif, perubahan keterampilan, keterbelakangan, kebutaan, dan bahkan kematian akibat edema otak.

Pengobatan untuk DAI bervariasi tergantung pada tingkat keseriusan cedera. Dalam kasus yang parah, pasien mungkin memerlukan perawatan intensif di unit perawatan intensif. Pasien dengan DAI ringan juga memerlukan pemantauan dan pengobatan yang tepat.

Terapi yang diberikan biasanya difokuskan pada stabilisasi otak, memelihara pengaturan rumah tangga optimal, mengurangi tekanan intrakranial, dan mencegah edema. Gaya hidup sehat termasuk diet sehat, aktivitas fisik teratur, dan penggunaan obat-obatan yang tepat juga dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan pemulihan pasien.

Simultan dengan aspek medis, interaksi sosial juga merupakan hal penting untuk pasien yang menderita DAI, karena keadaan ini dapat menyebabkan keterbelakangan dan gangguan perilaku.

Edukasi dan latihan perilaku yang disesuaikan dengan kemampuan pasien, bersama dengan konsistensi dan perlindungan yang adil dari anggota keluarga atau pengasuh, bisa menjadi sangat bermanfaat. Dengan pengobatan yang tepat dan signifikan dukungan dan asuhan, diharapkan para pasien akan mengalami pemulihan yang signifikan.

Gejala Diffuse Axonal Injury dan Perawatan

Gejala Diffuse Axonal Injury (DAI) adalah cedera di mana ada kerusakan jaringan otak secara luas. DAI biasanya disebabkan oleh ketegangan berat di otak yang disebabkan oleh benturan masif pada kepala atau oleh berguling dari ketinggian. Gejala dapat bervariasi berdasarkan derajat dan area kerusakan, tapi meliputi koma, kelainan tubuh, gangguan neurovaskular, dan perubahan perilaku.

Perawatan untuk DAI bervariasi tergantung pada gejala yang dialami. Tujuan utama perawatan adalah mengurangi tekanan pada sumsum saraf dan mencegah masalah komplikasi.

Terapi secara umum termasuk kontrol darurat dari gejala bahaya dan monitor vital, pemantauan di ICU, termasuk antikoagulan dan perawatan respiratori, intrinsik dan terapi. Juga, rehabilitasi bertujuan untuk meningkatkan stabilitas psikologis dan lahiriah, seperti mengambil kembali kemampuan untuk berbicara, melihat, merangkap, dan bergerak.

Pengobatan jangka panjang mungkin antara lain fisioterapi, terapi okupasi, bantuan pemenuhan sehari-hari, konseling, dan pelayanan medis di rumah sakit atau instalasi jaminan kesehatan. Dukungan psikologis dapat membantu orang yang mengalami DAI bersama dengan keluarganya mengatasi masalah depresi dan frustrasi yang mungkin mereka hadapi.

Bagaimana Menghindari Diffuse Axonal Injury

Untuk menghindari Diffuse Axonal Injury, seseorang dapat mengambil langkah-langkah berikut untuk mengurangi risiko:

  • Hindari aktivitas berisiko seperti berkendara dengan tidak aman, minum alkohol bersama dengan beraktivitas mobil, atau mengemudi di jalan yang tidak aman.
  • Berhati-hati dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari, seperti naik sepeda, berlari, memanjat pohon, melompat dari ketinggian, basah-basah, dan aktivitas di luar.
  • Lakukan pengamanan ketika berada di luar. Jangan lupa untuk mengenakan pelindung kepala, night vision goggles, dan body armor.
  • Usahakan untuk menghindari paksa bergerak atau olahraga yang berlebihan.
  • Minum obat dengankriteria tepat sesuai dengan petunjuk dokter.
  • Pasang sparring (penjaga tubuh) dan stabilisator yang tepat pada wadah motor, mobil, dan sepeda.
  • Pasang kantong udara di mobil atau motor Anda dan memastikan bahwa itu berfungsi dengan benar.
  • Pilih pakaian lari yang nyaman dan tidak mudah luntur.
  • Lakukan pemeriksaan rutin untuk penyakit yang berhubungan dengan otak, seperti stroke atau hipoksia, dan beri tuna air resdung perawatan yang tepat.

Urutan Pengobatan Diffuse Axonal Injury

Pengobatan Diffuse Axonal Injury adalah proses teknik perawatan yang berfokus pada memperbaiki kerusakan jaringan saraf akibat kecelakaan dan mengurangi edema otak. Hal ini mencakup berbagai cara untuk meminimalkan konsekuensi akut dari cedera dan mencegah komplikasi jangka panjang. Pengobatan Diffuse Axonal Injury terdiri dari empat langkah utama, yaitu:

1. Monitor dan Kontrol Komplikasi Akut: Hal ini sangat penting untuk memantau secara konstan tekanan intrakranial, oksigenasi, metabolik, dan elektrolit pada seseorang yang mengalami cedera.Terapi untuk menekan tekanan intrakranial (ICP) harus disediakan untuk mengurangi risiko komplikasi akut.

2. Mekanisme Cedera Otak Penyesuaian Neuroplastik: Teknik fisioterapi atau rehabilitasi saraf perlu dilakukan untuk mendorong penyesuaian neuroplastik dan mencegah komplikasi jangka panjang.

3. Gaya Hidup Penunjang: Bagi pasien yang telah menjalani perawatan, perubahan gaya hidup yang bijaksana mencakup mengontrol asupan kalori, mengendalikan konsumsi alkohol dan mengatur siklus tidur dan aktivitas fisik.

4. Obat-obatan: Obat-obatan seperti diuretik, vasoaktif, dan antikonvulsan digunakan untuk mencegah komplikasi seperti kram, kejang, hipertensi, dan gangguan metabolisme. Pengobatan obat juga dapat membantu mengurangi volume cairan otak yang menyebabkan edema.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *