4 Hikmah Kisah Nabi Isa dan Yudas, Buruknya Pengkhiatan dan Perlindungan Allah

4 Hikmah Kisah Nabi Isa dan Yudas, Buruknya Pengkhiatan dan Perlindungan Allah

  • Admin
  • Mar 04, 2022

Kisah Nabi Isa dan Yudas telah dikenal secara luas bahkan di luar agama islam terdapat banyak versi. Namun secara garis besar menceritakan mengenai proses penyaliban Nabi Isa. Namun dalam agama islam yang disalib bukanlah Nabi Isa. Melainkan Yudas sendiri yang wajahnya telah diubah menyerupai Nabi Isa.

Karena perlindungan dari Allah SWT itulah akhirnya yang menjalani proses penyaliban bukanlah Nabi Isa melainkan Yudas sendiri. Melalui kisah tersebut banyak hikmah yang bisa dipetik dan dijadikan pelajaran hidup bahkan sampai masa sekarang. Terutama mengenai hubungan dengan orang lain dan buruknya perilaku pengkhianatan terhadap sesama.

Sekilas Kisah Nabi Isa dan Para Pengikutnya

Pada masanya, Nabi Isa memiliki 12 murid kepercayaannya salah satunya adalah Yudas. Posisinya sebagai Nabi, membuat kaum Yahudi merasa iri dan dengki. Mereka enggan mengikuti ajaran injil karena telah menjadi penjaga bagi Kitab Taurat. Maka kaum Yahudi memanfaatkan segala cara untuk menangkap Nabi Isa. Yudas menjadi pengkhianat setelah disuap oleh pihak Yahudi dengan 30 perak dan membocorkan tempat persembunyian Nabi Isa.

Melalui segala tipu muslihat, kaum Yahudi mengadu Nabi Isa dengan kekaisaran roma. Hal ini membuat Nabi Isa ditangkap dan menjalani hubungan salib. Namun di saat Nabi Isa dan para muridnya dikepung. Allah SWT menurunkan wahyu untuk mengangkat Nabi Isa ke langit, tidak hanya itu wajah Yudas pun diubah menyerupai Nabi Isa. Hal ini menyebabkan kaum Yahudi menangkap dan menghukum salib Yudas dan bukan Nabi Isa.

4 Hikmah dari Kisah Nabi Isa dan Yudas

1. Jangan Mengingkari Kepercayaan Orang Lain

Sebagai salah satu dari 12 murid kepercayaannya tentu saja Nabi Isa memberikan rasa percaya yang sangat besar kepada Yudas. Namun sayangnya rasa percaya itu dikhianati oleh Yudas, bahkan Yudas menukarkan rasa kepercayaan itu dengan harta yang tidak seberapa. Kepercayaan adalah hal yang sangat berharga sekali dirusak mungkin tidak akan bisa kembali lagi. Terutama di masa sekarang, di mana banyak orang yang dengan mudah mengingkari kepercayaan orang lain demi diri sendiri.

2. Jangan Terbutakan Oleh Harta

Hikmah dari kisah Nabi Isa dan Yudas selanjutnya adalah jangan terbutakan oleh harta yang ada. Seperti yang diketahui dalam kisahnya, bahwa alasan Yudas mengkhianati gurunya sendiri adalah karena tergiur oleh harta. Harta yang ditawarkan oleh kaum Yahudi padanya sebanyak 30 keping perak tidak sebanding dengan nyawanya sendiri dan Nabi Isa. Namun ia telah terbutakan oleh harta sebanyak 30 keping perak tersebut dan akhirnya mendapatkan balasannya.

3. Balasan Terhadap Orang yang Berkhianat

Setiap orang yang berbuat jahat pastilah akan mendapatkan balasannya. Kalimat ini mungkin sangat cocok dengan situasi Nabi Isa dan Yudas. Karena Yudas telah berbuat jahat kepada gurunya sendiri yaitu Nabi Isa dengan cara mengkhianatinya. Maka Yudas mendapatkan balasannya yaitu mendapatkan hukuman salib menggantikan Nabi Isa. Sedangkan Nabi Isa sendiri diselamatkan oleh Allah SWT dengan diangkat ke langit.

Hal ini menunjukan bahwa balasan Allah SWT benar adanya kepada orang-orang yang telah berkhianat. Umat muslim baiknya menjaga dengan hati-hati kepercayaan yang telah diberikan padanya. Karena apabila ingkar, niscaya balasannya akan jauh lebih pedih dan berat.

4. Perlindungan Allah Terhadap Orang yang Disakiti

Selain orang yang dikhianati akan mendapatkan balasan, Allah SWT juga akan memberikan perlindungan kepada orang-orang yang disakiti. Terutama kepada orang-orang yang dikhianati kepercayaan oleh orang lain. Seperti halnya Nabi Isa yang mendapatkan perlindungan dari Allah. Karena itu janganlah terlalu sakit hati jika dikhianati oleh seseorang. Hati mungkin akan bersedih namun percayalah pada perlindungan Allah SWT kepada orang-orang yang telah disakiti dan dikhianati.

Itulah hikmah yang bisa diambil dari kisah Nabi Isa dan Yudas yang mengingatkan umat islam mengenai kejamnya pengkhianatan. Dari kisah ini dapat dipelajari pentingnya untuk menjaga kepercayaan orang lain. Selain itu, pentingnya untuk merasa ikhlas dan teguh dalam menjalankan rasa percaya itu.

 

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *